Giant Platform Payago!

Payago Adalah sebuah Giant Platform yang mengusung konsep Shari’a Multy Payment Ecosystem yang mengedepankan transaksi dan produk Halal

Kenapa Harus Payago??

Keamanan Terjamin

Jika biasanya anda harus menyimpan uang terlebih dahulu lalu menyimpannya ke Bank, kini dengan Payago setiap transaksi yang terjadi langsung disambungkan dengan rekening anda.

Terintegrasi Pengiriman Paket

Setiap ada pembeli produk, sistem Payago secara otomatis langsung terintegrasi dengan sistem pengiriman paket. Jadi anda hanya perlu menuliskan Alamat pengiriman barang saja.

Transaksi Lebih Praktis

Dengan teknologi transaksi yang dimiliki oleh Payago kini anda tidak perlu lagi direpotkan dengan uang kembalian untuk para pembeli. Karena para pembeli melakukan pembayaran secara online sehingga proses transaksi pembayarnya dilakukan sesuai dengan harga pembelian.

Mencegah Penyelewengan

Dengan Payago setiap kegiatan trasaksi dilakukan secara online sehingga para pegawai tidak perlu menerima uang secara tunai.

Banyak Program Menarik

Setiap bulannya Payago akan mengadakan program menarik yang akan menguntungkan anda dalam hal periklanan seperti memilih toko terbaik yang akan kami jadikan sebuah headline dalam aplikasi Payago.

Ekosistem

Payago memiliki ekosistem yang terdiri dari beberapa elemen seperti koperasi, merchant dll. Hal tersebut saling berkaitan dan saling bermanfaat satu sama lain.

Tersedianya Fitur PPOB

Fitur PPOB adalah sebuah sistem pembayaran secara online yang memanfaatkan fasilitas perbankan. Dalam hal ini, anda juga bisa mulai berjualan pulsa, paket data, hingga tagihan PLN.

Download The Business Pack Here!

Tertarik bekerjasama dengan Payago? Ayo! Segera download formulir nya..

Investor Business Pack Merchant Business Pack User Business Pack Tentang Token LODI

Berita Terkini

thumbnail

Ciptakan Trend Baru, Mira Coin beraliansi dengan Payago

Foto Dok. Serah terima MOU Mira dengan Payago Dimas CTO Mira Kiri ,Raine Renaldi - Komisaris PT. Bisa Galata Teknologi tengah , Taufik Ganesha - CEO Bisa Galata Teknologi

Pada tanggal 1 April 2021 Asset digital Mira dan Payago telah resmi menandatangani MOU kerjasama untuk menjadikan Mira Top Of Mind Crypto asset in indonesia  di hotel Four Points Surabaya yang di hadiri langsung oleh Taufik Ganesha CEO Bisa Galata Teknologi , Raine Renaldi - Komisaris PT. Bisa Galata Teknologi , dan team depelover Mira yang di mulai pada pukul 15.00 Maret 2021.

 

Foto : Dimas CTO Mira kiri , Taufik Ganesha - CEO Bisa Galata Teknologi

Dalam perihal kerja sama ini kegiatan  Platform PAYAGO mempersiapkan promosi dan marketing ,sales funneling MIRA dan dapat melakukan multi transaksi (Perbankan, E- Bills/tagihan ,  Travel ,Marketplace halal , dll) dalam satu aplikasi ke pada seluruh pengguna.

Taufik Ganesha - CEO Bisa Galata Teknologi mengatakan " PAYAGO sebagai Giant Platform dapat mendorong percepatan MIRA sebagai Aset Kripto untuk dapat dimiliki secara massal sehingga dapat merubah paradigma orang dari kebiasaan menyimpan aset konventional menjadi aset digital , Mira akan menjadi top of mind aset digital bersama Payago, itu misi kami bersama " imbuhnya.

Raine Renaldi - Komisaris PT. Bisa Galata Teknologi Menambahkan"saya yakin dengan bentuk kerjasama yang akan dijalankan oleh Payago dan Mira Coin, akan mendongkrak popularitas (aset kripto) sekaligus mengedukasi mengenai aset kripto di Indonesia , khususnya tentang Koin Mira, akan banyak terobosan-terobosan yang akan kita lakukan bersama, ujarnya"  

Mira adalah platform terdesentralisasi yang memungkinkan berbagai fitur untuk Staking dan investasi koin. Mira adalah token tata kelola yang memungkinkan akses ke model keputusan on-chain di mana pengguna dapat berpartisipasi sebagai pemegang saham. Mira asset digital yang sangat fenomenal dan memiliki komunitas di seluruh nusantara. 

Anugerah Dimas Prawiedna atau akrab disapa Dimas CTO Mira Menambahkan : kami bekerjasama dengan payago karena payago telah banyak pengalaman memviralkan project dengan jalinan Kerjasama ini di harapkan Mira akan semakin di minati oleh masyarakat untuk memiliki asset digital Mira selain dapat di jadikan asset jangka Panjang , dapat juga  digunakan di platfrom Payago seperti yang telah di jelaskan sebelumnya."ujarnya.

Asset Digital Mira sendiri saat ini telah tersedia di bursa rekeningku.com anda dapat melakukan jual beli Mira dalam 24 jam ini adalah momentum yang sangat tepat untuk meyimpan asset digital Mira dalam waktu jangka Panjang yang juga dapat anda wariskan ke pada keluarga tercinta anda.

Cek harga Mira saat ini klik Disini

 

thumbnail

SAH ! Koin Kripto akan masuk dalam Ekosistem PAYAGO

 

(kiri ke kanan : Taufik Ganesha CEO Payago - Irvan Tisnabudi CEO NHCoin)


Setelah sebelumnya Payago memasukkan Lodi Token yang dikenal sebagai Kpop Coin kedalam ekosistemnya, kali ini NHCoin ikut bergabung dan masuk dalam ekosistem Payago . Senin 15 februari 2020 kemarin resmi ditandatangi MOU antara PAYAGO dan NHCoin yang diwakili oleh masing-masing direktur , kerjasama ini akan meliputii kegiatan Edukasi dan Pemasaran ,juga integrasi sistem DeFi (Decentralized financeial) kedepannya saat regulasinya sudah tepat.

Perbedaan Kpop Coin dan NHCoin terdapat pada peruntukannya, Kpop Coin adalah token utilitas yang diperuntukan sebagai voucher , poin bonus dan token penggunaan akses dalam ekosistem lodi , sedangkan NHCoin bertujuan untuk melakukan aksi DeFi , dimana koin tersebut bisa digunakan sebagai sebuah aset yang bisa dijadikan alat investasi.

Secara gamblang Taufik mengatakan “Payago memang bertujuan untuk mempercepat pemerataan sistem digital bagi institusi finansial di Indonesia , khususnya bagi Koperasi-koperasi di Indonesia, dan Kerjasama ini adalah bentuk nyata dalam menunjang ekosistem digital tersebut

thumbnail

์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„, ์•„์‹œ์•„ ํ†ตํ•ฉ ABCC Fintech Project ์‹œ์ž‘

 

Opening Ceremoni ABCC ASIA

[์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„=๋ฐ•ํฌ์œค ๊ธฐ์ž] ABCC Indonesia(๋Œ€ํ‘œ ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜)๋Š” ์ง€๋‚œ 8์›” 1์ผ ์˜คํ›„ 4์‹œ(ํ˜„์ง€์‹œ๊ฐ„) ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์ž์นด๋ฅดํƒ€ ์›จ์Šคํ‹ด ํ˜ธํ…”์—์„œ ABCC Fintech Indonesia Opening Ceremony๋ฅผ ๊ฐœ์ตœํ–ˆ๋‹ค




CEO ABCC KOREA Sang -Yeon Kim


์ด๋‚  ํ–‰์‚ฌ์—๋Š” ABCC Indonesia ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜(Nana Iriana) ๋Œ€ํ‘œ, ABCC Korea ๊น€์ƒ์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์—์นด ์‚ฌ์ŠคํŠธ๋ผ(Eka Sastra) ๊ตญํšŒ์˜์›, ์ฃผ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋Œ€์‚ฌ๊ด€ ์ „์กฐ์˜ ๊ณต์‚ฌ, ์ด์˜์ฒ  ๊ตฌ์ง„๊ทธ๋ฃน ํšŒ์žฅ, ㈜ํ•œ๊ตญ์ค‘ํ  ๊ณ ์‹ ์„ฑ ๋Œ€ํ‘œ, ㈜์ธํ„ฐ๋ฐ”์ผ ๋ฐ•์ƒํ˜„ ๋Œ€ํ‘œ, KT ํ…”๋ ˆ์บ… ์กฐ๊ทœํ•œ ๊ณ ๋ฌธ, ์ธ๋‹ˆํ• ๋ž„์ฝ”๋ฆฌ์•„ ์ตœ๊ฐ•์‹ ๋Œ€ํ‘œ, ๋ฉ”๊ฐ€๊ทธ๋ฃน ๋ฐ•ํ˜•์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ,  ์—˜๋น„์ ผ ์ด์ฑ„์šฉ ๋ถ€๋Œ€ํ‘œ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์ข…๊ตํ˜‘์˜ํšŒ (LPPOM MUI) LUKMANUL HAKIM ํ• ๋ž„์œ„์›์žฅ, ์ธ๋‹ˆ&ํ•œ๊ตญ ๊ฒฝ์ œ์ธ ์šฐํ˜ธํ˜‘ํšŒ(IKFA) Adhi Wargono ํšŒ์žฅ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์•ŒํŒŒ๋งˆํŠธ(ALFA MART) DODOT ์‚ฌ์žฅ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ํ‘œ์ค€์ธ์ฆ ์ปจ์„คํŒ… (SNI) Bpk Russell Sahusilawane ์‚ฌ์žฅ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๊ต์œก๋Œ€ํ•™๊ต DIDIN ๊ต์ˆ˜, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๋”” ์˜คํ”ˆํŠธ๋ฆฝ Raine Renaldi ์ด์‚ฌ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ํŽ˜์ด์•„๊ณ  Taufik Ganesha ์ด์‚ฌ, ์ค‘๊ตญ ์‹คํฌ๋กœ๋“œ ๋ฐœ์ „๊ธฐ๊ธˆํšŒ ๋ฐฑ์šฑ ๋ถ€์ข…๊ฒฝ๋ฆฌ, ์ค‘๊ตญ ์œ ๋‹ˆ์˜จํŽ˜์ด ์ดํŽ˜์ด๋จผํŠธ ์„œ๋น„์Šค ํƒํšจ๋ฏผ ์ง‘ํ–‰๋™์‚ฌ์žฅ, ์ค‘๊ตญ ์†Œ๋น„์ž๋ณดํ˜ธ๊ธฐ๊ธˆํšŒ ์œ„์กฐ๋‹จ์†์œ„์›ํšŒ ํ•œ๊ตญ๋Œ€ํ‘œ์ฒ˜ ์œคํ˜ธ๋Œ€ํ‘œ ๋“ฑ ํ•œ๊ตญ·์ค‘๊ตญ·์ผ๋ณธ ๊ฒฝ์ œ์ธ ๋“ฑ 100๋ช…์ด ์ฐธ์„ํ•ด ์„ฑํ™ฉ์„ ์ด๋ค˜๋‹ค. ๋˜ํ•œ ํ…”์ฝค(Telkom)๊ณผ ๋งŒ๋””๋ฆฌ ์€ํ–‰(Bank Mandiri)์€ ์ถ•์ „์„ ๋ณด๋‚ด ํ–‰์‚ฌ๋ฅผ ์ถ•ํ•˜ํ–ˆ๋‹ค.



Founder PAYAGO (Taufik , Raine ) dan Dir. Kim , Dir. Woo


๊ฐœํšŒ์‚ฌํ•˜๋Š” ABCC KOREA ๊น€์ƒ์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)

์˜ค์ผ€์ŠคํŠธ๋ผ์˜ ๋ฐ˜์ฃผ์— ๋งž์ถฐ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๊ตญ๊ฐ€์™€ ์• ๊ตญ๊ฐ€ ์ œ์ฐฝ์œผ๋กœ ์‹œ์ž‘๋œ ์ด๋‚  ํ–‰์‚ฌ์—์„œ ABCC Korea ๊น€์ƒ์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ๋Š” ๊ฐœํšŒ์‚ฌ๋ฅผ ํ†ตํ•ด “‘์•„์‹œ์•„ ์ „์ฒด์—์„œ ๊ธฐ์กด์˜ ๊ตญ๊ฐ€๋ณ„ ๊ฒฐ์ œ์‹œ์Šคํ…œ์„ ์œ ์ง€ํ•˜๋ฉด์„œ๋„ ๊ตญ๊ฐ€ ๊ฐ„์˜ ์žฅ๋ฒฝ ์—†์ด ํ•˜๋‚˜์˜ ๊ฒฐ์ œ ์‹œ์Šคํ…œ์„ ์ƒํ˜ธ ํ™œ์šฉ ํ•  ์ˆ˜ ์žˆ๋‹ค๋ฉด ์–ผ๋งˆ๋‚˜ ์ข‹์„๊นŒ’ ๋ผ๋Š” ๊ฟˆ์„ ๊พธ๋Š” ์‹œ์ ์—์„œ ์‹œ์ž‘์„ ํ–ˆ๋‹ค”๊ณ  ๋งํ•˜๋ฉด์„œ “ํ˜ผ์ž์„œ ๊พธ๋Š” ๊ฟˆ์€ ์–ด๋ ต์ง€๋งŒ ์—ฌ๋Ÿฌ๋ถ„๊ณผ ํ•จ๊ป˜๋ผ๋ฉด ๊ฟˆ์„ ์‹คํ˜„ํ•  ์ˆ˜ ์žˆ์„๊ฑฐ๋ผ ์ƒ๊ฐํ•œ๋‹ค”๋ผ๊ณ  ๋งํ–ˆ๋‹ค.

ABCC Indonesia ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜(Nana Iriana) ๋Œ€ํ‘œ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
ABCC Indonesia ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜ ๋Œ€ํ‘œ๋Š” “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ํ†ต์‹ ์‚ฐ์—…, ๊ธˆ์œต์‚ฐ์—…, IT์‚ฐ์—… ๊ทธ๋ฆฌ๊ณ  ๊ด€๊ด‘์‚ฐ์—…๋“ค์ด ์—ฐ๊ณ„ ๋ฐœ์ „์„ ํ•˜์—ฌ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๊ฐ€ ๊ฐ•ํ•œ ๊ตญ๊ฐ€๊ฐ€ ๋˜๋„๋ก ๋…ธ๋ ฅํ•˜๋ฉฐ, ํ˜•์ œ์— ๋‚˜๋ผ์ธ ํ•œ๊ตญ๊ณผ ๋”์šฑ๋” ํŠผํŠผํ•œ ์šฐ์˜์„ ๊ฐ€์ง€๋Š” ๊ณ„๊ธฐ๊ฐ€ ๋˜๊ธฐ๋ฅผ ๋ฐ”๋ž€๋‹ค”๋ฉด์„œ, “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„์ธ ๊ฐœ๊ฐœ์ธ๋“ค์—๊ฒŒ ๊ฐ„ํŽธ๊ฒฐ์ œ ํŽธ๋ฆฌ์„ฑ๊ณผ ์‹ค์งˆ์ ์ธ ํ˜œํƒ์ด ๊ฐ€๊ฒŒ ํ•  ๊ฒƒ์ด๋ฉฐ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๊ฐ€ ํ•€ํ…Œํฌ ๋ถ„์•ผ์—์„œ ๋งŒํผ์€ ์•„์‹œ์•„๋ฅผ ๋„˜์–ด ์„ธ๊ณ„์˜ ์ค‘์‹ฌ์ด ๋˜๋„๋ก ํ•  ๊ฒƒ”์ด๋ผ๊ณ  ํฌ๋ถ€๋ฅผ ๋ฐํ˜”๋‹ค.

์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์—์นด ์‚ฌ์ŠคํŠธ๋ผ(Eka Sastra) ๊ตญํšŒ์˜์›(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„
๋˜ ํ–‰์‚ฌ์— ์ฐธ์„ํ•œ ์—์นด ์‚ฌ์ŠคํŠธ๋ผ(Eka Sastra) ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๊ตญํšŒ์˜์›์€ ์ถ•์‚ฌ๋ฅผ ํ†ตํ•ด “ABCC Fintech Indonesia๊ฐ€ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์‚ฌ๋žŒ๋“ค๋ฟ๋งŒ ์•„๋‹ˆ๋ผ ๋ชจ๋“  ๋™๋‚จ ์•„์‹œ์•„์ธ๋“ค์„ ๋„์šธ ์ˆ˜ ์žˆ๊ธฐ๋ฅผ ๋ฐ”๋ž€๋‹ค”๋ฉด์„œ “ํšŒ์‚ฌ๊ฐ€ ์–ด๋ ค์šด ์ ์ด ์žˆ์œผ๋ฉด ์ ๊ทน ํ˜‘๋ ฅํ•˜๊ฒ ๋‹ค”๊ณ  ์ง€์ง€๋ฅผ ์ฒœ๋ช…ํ–ˆ๋‹ค.

์ด์˜์ฒ  ๊ตฌ์ง„๊ทธ๋ฃน ํšŒ์žฅ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
์ด์˜์ฒ  ๊ตฌ์ง„๊ทธ๋ฃน ํšŒ์žฅ๋„ ์ถ•์‚ฌ๋ฅผ ํ†ตํ•ด “๋น ๋ฅธ ์„ฑ์žฅ์„ ๊ฑฐ๋“ญํ•˜๊ณ  ์žˆ๋Š” ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์•„์‹œ์•„ ํ•€ํ…Œํฌ ์˜คํ”ˆ์„ ์ง„์‹ฌ์œผ๋กœ ์ถ•ํ•˜ํ•œ๋‹ค”๋ฉด์„œ “์„ธ๊ณ„๋…น์ƒ‰๋””์ž์ธ์กฐ์ง๋„ ABCC์—์„œ ์‹œํ–‰์ค‘์ธ ์•„์‹œ์•„ ํ•€ํ…Œํฌ ์‚ฌ์—…์— ๊นŠ์€ ๊ด€์‹ฌ๊ณผ ์ ๊ทน ํ˜‘์กฐํ•  ๊ฒƒ”์„ ๋‹ค์งํ–ˆ๋‹ค.

์ฃผ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋Œ€์‚ฌ๊ด€ ์ „์กฐ์˜ ๊ณต์‚ฌ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
์ „์กฐ์˜ ์ฃผ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋Œ€์‚ฌ๊ด€ ๊ณต์‚ฌ๋Š” “์ง€๊ธˆ์˜ ์‹œ์Šคํ…œ์€ ๊ทธ๋™์•ˆ ๋งŽ์€ ์‹œํ–‰์ฐฉ์˜ค๋ฅผ๊ฑฐ์ณ ์ด๋ค„๋‚ผ ์ˆ˜ ์žˆ์—ˆ๋‹ค”๋ฉด์„œ “์ •๋ถ€์˜ ์ง€์›๊ณผ ์˜์ง€๋„ ์žˆ์—ˆ์ง€๋งŒ ABCC Indonesia์˜ ์ „๋ฌธ๊ฐ€๋“ค์˜ ํž˜์ด ์ปธ๋‹ค”๊ณ  ๊ฒฉ๋ คํ–ˆ๋‹ค.
๋‚ด๋นˆ๋“ค์˜ ํ…Œ์ดํ”„ ์ปคํŒ…์‹ ๋ฐ ๊ธฐ๋…์ดฌ์˜์œผ๋กœ ์ด์–ด์ง„ ํ–‰์‚ฌ๋Š” ㈜ํ•œ๊ตญ์ค‘ํ  ๊ณ ์‹ ์„ฑ ๋Œ€ํ‘œ์™€ ABCC Indonesia ํ˜„์ง€๋ฒ•์ธ ์šฐ์šฉํƒ ๋Œ€ํ‘œ์˜ ์–‘ํ•ด๊ฐ์„œ ์ฒด๊ฒฐ์‹์— ์ด์–ด ์˜ค์ผ€์ŠคํŠธ๋ผ์˜ ์—ฐ์ฃผ๋กœ ๋งˆ๋ฌด๋ฆฌ๋˜์—ˆ๋‹ค. ์ด๋‚  ์ฒด๊ฒฐ๋œ MOU๋Š” ์ค‘๊ตญ 315 ์†Œ๋น„์ž๋ณดํ˜ธ์›, UTC ๋“ฑ๋„ ์‚ฌ์šฉํ•˜๊ณ  ์žˆ๋Š” ์ตœ๊ณ  ์ˆ˜์ค€์˜ ํ•ด์™ธ๊ฐ„ ์ถ”์  QR์ฝ”๋“œ ์‹œ์Šคํ…œ์˜ ๋„์ž…์„ ๊ณจ์ž๋กœ ํ•˜๊ณ  ์žˆ๋‹ค.

㈜ํ•œ๊ตญ์ค‘ํ  ๊ณ ์‹ ์„ฑ ๋Œ€ํ‘œ์™€ ABCC Indonesia ํ˜„์ง€๋ฒ•์ธ ์šฐ์šฉํƒ ๋Œ€ํ‘œ์˜ ์–‘ํ•ด๊ฐ์„œ ์ฒด๊ฒฐ์‹(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
ํ•œํŽธ ABCC FINTECH INDONESIA๋Š” ๋Œ€ํ•œ๋ฏผ๊ตญ ์ •๋ถ€์˜ ‘์‹  ๋‚จ๋ฐฉ ์ •์ฑ…’๊ณผ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„์™€ ํ•˜๋‚˜๋˜๋Š” ์ „๋žต์„ ํ†ตํ•˜์—ฌ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๋ฐœ์ „์— ๊ธฐ์—ฌํ•˜๋Š” ๋ชฉํ‘œ๋ฅผ ๊ธฐ์—… ์Šฌ๋กœ๊ฑด์œผ๋กœ ์•„์‹œ์•„์˜ ๊ธˆ์œตํšŒ์‚ฌ, ํ†ต์‹ ํšŒ์‚ฌ์™€ ๊ตํ†ต์นด๋“œํšŒ์‚ฌ, ์„ ๋ถˆ์นด๋“œํšŒ์‚ฌ, PAYํšŒ์‚ฌ ๋“ฑ์— ํ˜ธํ™˜์นด๋“œ ๊ธฐ์ˆ , ์ „์ž์›ฐ๋ › ๊ธฐ์ˆ , ๋ชจ๋ฐ”์ผ์•ฑ ๊ธฐ์ˆ , QR์ฝ”๋“œ ๊ธฐ์ˆ ์„ ์ œ๊ณตํ•  ์˜ˆ์ •์ด๋‹ค.

ABCC Fintech Indonesia Opening Ceremony ์ฐธ์„ ๋‚ด๋นˆ๋“ค์˜ ํ…Œ์ดํ”„ ์ปคํŒ…์‹(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
์ด๋‚  ํ–‰์‚ฌ์— ์ปจ์†Œ์‹œ์—„ ์—…์ฒด๋กœ ์ฐธ์„ํ•œ ์ธํ„ฐ๋ฐ”์ผ ๋ฐ•์ƒํ˜„ ๋Œ€ํ‘œ๋Š” “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋ฅผ ์ค‘์‹ฌ์œผ๋กœ ํ•œ๊ตญ์„ ๋น„๋กฏํ•œ ์•„์‹œ์•„ 10๊ฐœ๊ตญ์— Card, App, QR ๋“ฑ ํ˜ธํ™˜ ํ•€ํ…Œํฌ ๊ธฐ์ˆ ์„ ์ œ๊ณตํ•˜์—ฌ, ๊ฐ๊ตญ์˜ ๊ด€๊ด‘๊ฐ๋“ค์ด ์•„์‹œ์•„ ์ „์—ญ์˜ ํŒŒํŠธ๋„ˆ๋“ค์˜ ์˜จ๋ผ์ธ ๊ฐ€๋งน์ ๊ณผ ์˜คํ”„๋ผ์ธ ๊ฐ€๋งน์ ์—์„œ ํ™˜์ „, ๊ฒฐ์ œ, ์ถฉ์ „ ์„œ๋น„์Šค๋ฅผ ๋ฐ›์„ ์ˆ˜ ์žˆ๋„๋ก ํ•  ๊ฒƒ”์ด๋ผ๋ฉฐ, “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋ฅผ ์ค‘์‹ฌ์œผ๋กœ ์ด์Šฌ๋žŒ ์ปค๋ฎค๋‹ˆํ‹ฐ์˜ ๋ฉ”์นด ์ˆœ๋ก€์ž ์‹ ๋ถ„์ฆ์„ ๊ฒธํ•œ ์ˆœ๋ก€์นด๋“œ ์‹œ์Šคํ…œ์„ ์ถ”์ง„ํ•˜๊ณ , ํ•ด์™ธ ์ทจ์—…์ž๋“ค์—๊ฒŒ ํŽธ๋ฆฌํ•˜๊ณ  ์ €๋ ดํ•œ ์ˆ˜์ˆ˜๋ฃŒ์˜ ๋ชจ๊ตญ ์†ก๊ธˆ ์„œ๋น„์Šค ์‹œ์Šคํ…œ๋„ ์ œ๊ณตํ•  ๊ฒƒ”์ด๋ผ๊ณ  ์‚ฌ์—…๋‚ด์šฉ์„ ์„ค๋ช…ํ–ˆ๋‹ค.

์ €์ž‘๊ถŒ์ž © ์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„ ๋ฌด๋‹จ์ „์žฌ ๋ฐ ์žฌ๋ฐฐํฌ ๊ธˆ์ง€

์ถœ์ฒ˜ : ์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„(http://www.sisamagazine.co.kr)
http://www.sisamagazine.co.kr/news/articleView.html?idxno=216304 

thumbnail

์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„, ์•„์‹œ์•„ ํ†ตํ•ฉ ABCC Fintech Project ์‹œ์ž‘

 

Opening Ceremoni ABCC ASIA

[์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„=๋ฐ•ํฌ์œค ๊ธฐ์ž] ABCC Indonesia(๋Œ€ํ‘œ ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜)๋Š” ์ง€๋‚œ 8์›” 1์ผ ์˜คํ›„ 4์‹œ(ํ˜„์ง€์‹œ๊ฐ„) ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์ž์นด๋ฅดํƒ€ ์›จ์Šคํ‹ด ํ˜ธํ…”์—์„œ ABCC Fintech Indonesia Opening Ceremony๋ฅผ ๊ฐœ์ตœํ–ˆ๋‹ค




CEO ABCC KOREA Sang -Yeon Kim


์ด๋‚  ํ–‰์‚ฌ์—๋Š” ABCC Indonesia ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜(Nana Iriana) ๋Œ€ํ‘œ, ABCC Korea ๊น€์ƒ์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์—์นด ์‚ฌ์ŠคํŠธ๋ผ(Eka Sastra) ๊ตญํšŒ์˜์›, ์ฃผ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋Œ€์‚ฌ๊ด€ ์ „์กฐ์˜ ๊ณต์‚ฌ, ์ด์˜์ฒ  ๊ตฌ์ง„๊ทธ๋ฃน ํšŒ์žฅ, ㈜ํ•œ๊ตญ์ค‘ํ  ๊ณ ์‹ ์„ฑ ๋Œ€ํ‘œ, ㈜์ธํ„ฐ๋ฐ”์ผ ๋ฐ•์ƒํ˜„ ๋Œ€ํ‘œ, KT ํ…”๋ ˆ์บ… ์กฐ๊ทœํ•œ ๊ณ ๋ฌธ, ์ธ๋‹ˆํ• ๋ž„์ฝ”๋ฆฌ์•„ ์ตœ๊ฐ•์‹ ๋Œ€ํ‘œ, ๋ฉ”๊ฐ€๊ทธ๋ฃน ๋ฐ•ํ˜•์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ,  ์—˜๋น„์ ผ ์ด์ฑ„์šฉ ๋ถ€๋Œ€ํ‘œ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์ข…๊ตํ˜‘์˜ํšŒ (LPPOM MUI) LUKMANUL HAKIM ํ• ๋ž„์œ„์›์žฅ, ์ธ๋‹ˆ&ํ•œ๊ตญ ๊ฒฝ์ œ์ธ ์šฐํ˜ธํ˜‘ํšŒ(IKFA) Adhi Wargono ํšŒ์žฅ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์•ŒํŒŒ๋งˆํŠธ(ALFA MART) DODOT ์‚ฌ์žฅ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ํ‘œ์ค€์ธ์ฆ ์ปจ์„คํŒ… (SNI) Bpk Russell Sahusilawane ์‚ฌ์žฅ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๊ต์œก๋Œ€ํ•™๊ต DIDIN ๊ต์ˆ˜, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๋”” ์˜คํ”ˆํŠธ๋ฆฝ Raine Renaldi ์ด์‚ฌ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ํŽ˜์ด์•„๊ณ  Taufik Ganesha ์ด์‚ฌ, ์ค‘๊ตญ ์‹คํฌ๋กœ๋“œ ๋ฐœ์ „๊ธฐ๊ธˆํšŒ ๋ฐฑ์šฑ ๋ถ€์ข…๊ฒฝ๋ฆฌ, ์ค‘๊ตญ ์œ ๋‹ˆ์˜จํŽ˜์ด ์ดํŽ˜์ด๋จผํŠธ ์„œ๋น„์Šค ํƒํšจ๋ฏผ ์ง‘ํ–‰๋™์‚ฌ์žฅ, ์ค‘๊ตญ ์†Œ๋น„์ž๋ณดํ˜ธ๊ธฐ๊ธˆํšŒ ์œ„์กฐ๋‹จ์†์œ„์›ํšŒ ํ•œ๊ตญ๋Œ€ํ‘œ์ฒ˜ ์œคํ˜ธ๋Œ€ํ‘œ ๋“ฑ ํ•œ๊ตญ·์ค‘๊ตญ·์ผ๋ณธ ๊ฒฝ์ œ์ธ ๋“ฑ 100๋ช…์ด ์ฐธ์„ํ•ด ์„ฑํ™ฉ์„ ์ด๋ค˜๋‹ค. ๋˜ํ•œ ํ…”์ฝค(Telkom)๊ณผ ๋งŒ๋””๋ฆฌ ์€ํ–‰(Bank Mandiri)์€ ์ถ•์ „์„ ๋ณด๋‚ด ํ–‰์‚ฌ๋ฅผ ์ถ•ํ•˜ํ–ˆ๋‹ค.



Founder PAYAGO (Taufik , Raine ) dan Dir. Kim , Dir. Woo


๊ฐœํšŒ์‚ฌํ•˜๋Š” ABCC KOREA ๊น€์ƒ์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)

์˜ค์ผ€์ŠคํŠธ๋ผ์˜ ๋ฐ˜์ฃผ์— ๋งž์ถฐ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๊ตญ๊ฐ€์™€ ์• ๊ตญ๊ฐ€ ์ œ์ฐฝ์œผ๋กœ ์‹œ์ž‘๋œ ์ด๋‚  ํ–‰์‚ฌ์—์„œ ABCC Korea ๊น€์ƒ์—ฐ ๋Œ€ํ‘œ๋Š” ๊ฐœํšŒ์‚ฌ๋ฅผ ํ†ตํ•ด “‘์•„์‹œ์•„ ์ „์ฒด์—์„œ ๊ธฐ์กด์˜ ๊ตญ๊ฐ€๋ณ„ ๊ฒฐ์ œ์‹œ์Šคํ…œ์„ ์œ ์ง€ํ•˜๋ฉด์„œ๋„ ๊ตญ๊ฐ€ ๊ฐ„์˜ ์žฅ๋ฒฝ ์—†์ด ํ•˜๋‚˜์˜ ๊ฒฐ์ œ ์‹œ์Šคํ…œ์„ ์ƒํ˜ธ ํ™œ์šฉ ํ•  ์ˆ˜ ์žˆ๋‹ค๋ฉด ์–ผ๋งˆ๋‚˜ ์ข‹์„๊นŒ’ ๋ผ๋Š” ๊ฟˆ์„ ๊พธ๋Š” ์‹œ์ ์—์„œ ์‹œ์ž‘์„ ํ–ˆ๋‹ค”๊ณ  ๋งํ•˜๋ฉด์„œ “ํ˜ผ์ž์„œ ๊พธ๋Š” ๊ฟˆ์€ ์–ด๋ ต์ง€๋งŒ ์—ฌ๋Ÿฌ๋ถ„๊ณผ ํ•จ๊ป˜๋ผ๋ฉด ๊ฟˆ์„ ์‹คํ˜„ํ•  ์ˆ˜ ์žˆ์„๊ฑฐ๋ผ ์ƒ๊ฐํ•œ๋‹ค”๋ผ๊ณ  ๋งํ–ˆ๋‹ค.

ABCC Indonesia ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜(Nana Iriana) ๋Œ€ํ‘œ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
ABCC Indonesia ๋‚˜๋‚˜ ์ด๋ฆฌ์•„๋‚˜ ๋Œ€ํ‘œ๋Š” “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ํ†ต์‹ ์‚ฐ์—…, ๊ธˆ์œต์‚ฐ์—…, IT์‚ฐ์—… ๊ทธ๋ฆฌ๊ณ  ๊ด€๊ด‘์‚ฐ์—…๋“ค์ด ์—ฐ๊ณ„ ๋ฐœ์ „์„ ํ•˜์—ฌ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๊ฐ€ ๊ฐ•ํ•œ ๊ตญ๊ฐ€๊ฐ€ ๋˜๋„๋ก ๋…ธ๋ ฅํ•˜๋ฉฐ, ํ˜•์ œ์— ๋‚˜๋ผ์ธ ํ•œ๊ตญ๊ณผ ๋”์šฑ๋” ํŠผํŠผํ•œ ์šฐ์˜์„ ๊ฐ€์ง€๋Š” ๊ณ„๊ธฐ๊ฐ€ ๋˜๊ธฐ๋ฅผ ๋ฐ”๋ž€๋‹ค”๋ฉด์„œ, “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„์ธ ๊ฐœ๊ฐœ์ธ๋“ค์—๊ฒŒ ๊ฐ„ํŽธ๊ฒฐ์ œ ํŽธ๋ฆฌ์„ฑ๊ณผ ์‹ค์งˆ์ ์ธ ํ˜œํƒ์ด ๊ฐ€๊ฒŒ ํ•  ๊ฒƒ์ด๋ฉฐ, ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๊ฐ€ ํ•€ํ…Œํฌ ๋ถ„์•ผ์—์„œ ๋งŒํผ์€ ์•„์‹œ์•„๋ฅผ ๋„˜์–ด ์„ธ๊ณ„์˜ ์ค‘์‹ฌ์ด ๋˜๋„๋ก ํ•  ๊ฒƒ”์ด๋ผ๊ณ  ํฌ๋ถ€๋ฅผ ๋ฐํ˜”๋‹ค.

์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์—์นด ์‚ฌ์ŠคํŠธ๋ผ(Eka Sastra) ๊ตญํšŒ์˜์›(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„
๋˜ ํ–‰์‚ฌ์— ์ฐธ์„ํ•œ ์—์นด ์‚ฌ์ŠคํŠธ๋ผ(Eka Sastra) ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๊ตญํšŒ์˜์›์€ ์ถ•์‚ฌ๋ฅผ ํ†ตํ•ด “ABCC Fintech Indonesia๊ฐ€ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์‚ฌ๋žŒ๋“ค๋ฟ๋งŒ ์•„๋‹ˆ๋ผ ๋ชจ๋“  ๋™๋‚จ ์•„์‹œ์•„์ธ๋“ค์„ ๋„์šธ ์ˆ˜ ์žˆ๊ธฐ๋ฅผ ๋ฐ”๋ž€๋‹ค”๋ฉด์„œ “ํšŒ์‚ฌ๊ฐ€ ์–ด๋ ค์šด ์ ์ด ์žˆ์œผ๋ฉด ์ ๊ทน ํ˜‘๋ ฅํ•˜๊ฒ ๋‹ค”๊ณ  ์ง€์ง€๋ฅผ ์ฒœ๋ช…ํ–ˆ๋‹ค.

์ด์˜์ฒ  ๊ตฌ์ง„๊ทธ๋ฃน ํšŒ์žฅ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
์ด์˜์ฒ  ๊ตฌ์ง„๊ทธ๋ฃน ํšŒ์žฅ๋„ ์ถ•์‚ฌ๋ฅผ ํ†ตํ•ด “๋น ๋ฅธ ์„ฑ์žฅ์„ ๊ฑฐ๋“ญํ•˜๊ณ  ์žˆ๋Š” ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ์•„์‹œ์•„ ํ•€ํ…Œํฌ ์˜คํ”ˆ์„ ์ง„์‹ฌ์œผ๋กœ ์ถ•ํ•˜ํ•œ๋‹ค”๋ฉด์„œ “์„ธ๊ณ„๋…น์ƒ‰๋””์ž์ธ์กฐ์ง๋„ ABCC์—์„œ ์‹œํ–‰์ค‘์ธ ์•„์‹œ์•„ ํ•€ํ…Œํฌ ์‚ฌ์—…์— ๊นŠ์€ ๊ด€์‹ฌ๊ณผ ์ ๊ทน ํ˜‘์กฐํ•  ๊ฒƒ”์„ ๋‹ค์งํ–ˆ๋‹ค.

์ฃผ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋Œ€์‚ฌ๊ด€ ์ „์กฐ์˜ ๊ณต์‚ฌ(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
์ „์กฐ์˜ ์ฃผ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋Œ€์‚ฌ๊ด€ ๊ณต์‚ฌ๋Š” “์ง€๊ธˆ์˜ ์‹œ์Šคํ…œ์€ ๊ทธ๋™์•ˆ ๋งŽ์€ ์‹œํ–‰์ฐฉ์˜ค๋ฅผ๊ฑฐ์ณ ์ด๋ค„๋‚ผ ์ˆ˜ ์žˆ์—ˆ๋‹ค”๋ฉด์„œ “์ •๋ถ€์˜ ์ง€์›๊ณผ ์˜์ง€๋„ ์žˆ์—ˆ์ง€๋งŒ ABCC Indonesia์˜ ์ „๋ฌธ๊ฐ€๋“ค์˜ ํž˜์ด ์ปธ๋‹ค”๊ณ  ๊ฒฉ๋ คํ–ˆ๋‹ค.
๋‚ด๋นˆ๋“ค์˜ ํ…Œ์ดํ”„ ์ปคํŒ…์‹ ๋ฐ ๊ธฐ๋…์ดฌ์˜์œผ๋กœ ์ด์–ด์ง„ ํ–‰์‚ฌ๋Š” ㈜ํ•œ๊ตญ์ค‘ํ  ๊ณ ์‹ ์„ฑ ๋Œ€ํ‘œ์™€ ABCC Indonesia ํ˜„์ง€๋ฒ•์ธ ์šฐ์šฉํƒ ๋Œ€ํ‘œ์˜ ์–‘ํ•ด๊ฐ์„œ ์ฒด๊ฒฐ์‹์— ์ด์–ด ์˜ค์ผ€์ŠคํŠธ๋ผ์˜ ์—ฐ์ฃผ๋กœ ๋งˆ๋ฌด๋ฆฌ๋˜์—ˆ๋‹ค. ์ด๋‚  ์ฒด๊ฒฐ๋œ MOU๋Š” ์ค‘๊ตญ 315 ์†Œ๋น„์ž๋ณดํ˜ธ์›, UTC ๋“ฑ๋„ ์‚ฌ์šฉํ•˜๊ณ  ์žˆ๋Š” ์ตœ๊ณ  ์ˆ˜์ค€์˜ ํ•ด์™ธ๊ฐ„ ์ถ”์  QR์ฝ”๋“œ ์‹œ์Šคํ…œ์˜ ๋„์ž…์„ ๊ณจ์ž๋กœ ํ•˜๊ณ  ์žˆ๋‹ค.

㈜ํ•œ๊ตญ์ค‘ํ  ๊ณ ์‹ ์„ฑ ๋Œ€ํ‘œ์™€ ABCC Indonesia ํ˜„์ง€๋ฒ•์ธ ์šฐ์šฉํƒ ๋Œ€ํ‘œ์˜ ์–‘ํ•ด๊ฐ์„œ ์ฒด๊ฒฐ์‹(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
ํ•œํŽธ ABCC FINTECH INDONESIA๋Š” ๋Œ€ํ•œ๋ฏผ๊ตญ ์ •๋ถ€์˜ ‘์‹  ๋‚จ๋ฐฉ ์ •์ฑ…’๊ณผ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„์™€ ํ•˜๋‚˜๋˜๋Š” ์ „๋žต์„ ํ†ตํ•˜์—ฌ ์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„ ๋ฐœ์ „์— ๊ธฐ์—ฌํ•˜๋Š” ๋ชฉํ‘œ๋ฅผ ๊ธฐ์—… ์Šฌ๋กœ๊ฑด์œผ๋กœ ์•„์‹œ์•„์˜ ๊ธˆ์œตํšŒ์‚ฌ, ํ†ต์‹ ํšŒ์‚ฌ์™€ ๊ตํ†ต์นด๋“œํšŒ์‚ฌ, ์„ ๋ถˆ์นด๋“œํšŒ์‚ฌ, PAYํšŒ์‚ฌ ๋“ฑ์— ํ˜ธํ™˜์นด๋“œ ๊ธฐ์ˆ , ์ „์ž์›ฐ๋ › ๊ธฐ์ˆ , ๋ชจ๋ฐ”์ผ์•ฑ ๊ธฐ์ˆ , QR์ฝ”๋“œ ๊ธฐ์ˆ ์„ ์ œ๊ณตํ•  ์˜ˆ์ •์ด๋‹ค.

ABCC Fintech Indonesia Opening Ceremony ์ฐธ์„ ๋‚ด๋นˆ๋“ค์˜ ํ…Œ์ดํ”„ ์ปคํŒ…์‹(์‚ฌ์ง„_์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„)
์ด๋‚  ํ–‰์‚ฌ์— ์ปจ์†Œ์‹œ์—„ ์—…์ฒด๋กœ ์ฐธ์„ํ•œ ์ธํ„ฐ๋ฐ”์ผ ๋ฐ•์ƒํ˜„ ๋Œ€ํ‘œ๋Š” “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋ฅผ ์ค‘์‹ฌ์œผ๋กœ ํ•œ๊ตญ์„ ๋น„๋กฏํ•œ ์•„์‹œ์•„ 10๊ฐœ๊ตญ์— Card, App, QR ๋“ฑ ํ˜ธํ™˜ ํ•€ํ…Œํฌ ๊ธฐ์ˆ ์„ ์ œ๊ณตํ•˜์—ฌ, ๊ฐ๊ตญ์˜ ๊ด€๊ด‘๊ฐ๋“ค์ด ์•„์‹œ์•„ ์ „์—ญ์˜ ํŒŒํŠธ๋„ˆ๋“ค์˜ ์˜จ๋ผ์ธ ๊ฐ€๋งน์ ๊ณผ ์˜คํ”„๋ผ์ธ ๊ฐ€๋งน์ ์—์„œ ํ™˜์ „, ๊ฒฐ์ œ, ์ถฉ์ „ ์„œ๋น„์Šค๋ฅผ ๋ฐ›์„ ์ˆ˜ ์žˆ๋„๋ก ํ•  ๊ฒƒ”์ด๋ผ๋ฉฐ, “์ธ๋„๋„ค์‹œ์•„๋ฅผ ์ค‘์‹ฌ์œผ๋กœ ์ด์Šฌ๋žŒ ์ปค๋ฎค๋‹ˆํ‹ฐ์˜ ๋ฉ”์นด ์ˆœ๋ก€์ž ์‹ ๋ถ„์ฆ์„ ๊ฒธํ•œ ์ˆœ๋ก€์นด๋“œ ์‹œ์Šคํ…œ์„ ์ถ”์ง„ํ•˜๊ณ , ํ•ด์™ธ ์ทจ์—…์ž๋“ค์—๊ฒŒ ํŽธ๋ฆฌํ•˜๊ณ  ์ €๋ ดํ•œ ์ˆ˜์ˆ˜๋ฃŒ์˜ ๋ชจ๊ตญ ์†ก๊ธˆ ์„œ๋น„์Šค ์‹œ์Šคํ…œ๋„ ์ œ๊ณตํ•  ๊ฒƒ”์ด๋ผ๊ณ  ์‚ฌ์—…๋‚ด์šฉ์„ ์„ค๋ช…ํ–ˆ๋‹ค.

์ €์ž‘๊ถŒ์ž © ์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„ ๋ฌด๋‹จ์ „์žฌ ๋ฐ ์žฌ๋ฐฐํฌ ๊ธˆ์ง€

์ถœ์ฒ˜ : ์‹œ์‚ฌ๋งค๊ฑฐ์ง„(http://www.sisamagazine.co.kr)
http://www.sisamagazine.co.kr/news/articleView.html?idxno=216304 

thumbnail

Koperasi Syariah Wajib Gabung dengan Payago, Ini Alasannya


Jakarta,UCnews.UCweb.com/slashnews Untuk memperkuat trend gaya hidup syariah di tengah kemajuan teknologi era revolusi industri 4.0. Aplikasi digital Payago mengajak koprasi syariah di Indonesia untuk segera bergabung dalam aliansi Payago. Payago menawarkan konsep Digital Shari'a Ecosystem.
"Trend gaya hidup syariah semakin meningkat (Shari'a Wave) dan jika tidak segera diberikan wadah , maka saya khawatir trend ini hanya akan sementara. Karena itu payago muncul sebagai wadah dengan konsep Digital Shari'a Ecosystem, yang tentunya akan memperkuat trend gaya hidup syariah tersebut." ungkap Raine renaldi founder Payago.

Co-founder payago Taufik Ganesha( kiri), dan founder payago Raine Renaldi (kanan).Referensi pihak ketiga
Payago adalah sebuah Giant platform yang akan menjadi wadah bagi para masyarakat yang memiliki gaya hidup syariah / halal lifestyle , juga sebagai tools perbankan bagi Kooperasi Syariah dan anggotanya.
Raine juga menjelaskan, jika bergabung dengan payago, sebuah koprasi syariah akan menghemat milyaran rupiah untuk membuat platform sendiri. Dan bisa melakukan percepatan digital atau automasi di koperasinya masing masing.

Tampilan Aplikasi Payago. Referensi pihak ketiga
"Keuntungannya adalah, masing koperasi syariah yang tergabung dalam aliansi payago tidak perlu lagi mengembangkan aplikasi atau tools perbankan sendiri. Juga tdak perlu direpotkan dengan persiapan infrasturktur sendiri. Kwahatir nantinya hanya akan menjadi sebuah infrastuktur kerdil yg bersifat lokal." terang Raine.
Lembaga koprasi syariah yang ingin bergabung atau mendapatkan informasi lebih lanjut tentang payago dapat mengunjungi website www.payago.co.id.
Tentang Payago
Payago adalah sebuah Giant Platform yang memiliki Concept syari’a multy payment ecosystem. yaitu membuat ekosistem yang terpusat dalam 1 platform serta menyediakan kegiatan transaksi yang halal. Payago akan menjadi Platform digital bagi para Koperasi umum maupun Syariah, disini pihak Koperasi akan terbantukan dengan adanya Infrastruktur digital dari payago.
Ketika anggota koperasi menggunakan payago, maka ia terhubung dengan suatu Ecosystem yang memungkinkannya untuk melakukan kegiatan multi transaksi (Perbankan, E- Bills/tagihan , Travel , Marketplace halal , dll) dalam satu aplikasi. Konsep ini dipilih karena belum ada market syariah di Indonesia yang bersifat eksklusif, umumnya bersifat konventional dan juga dengan infrastruktur yang terbatas
thumbnail

Koperasi Syariah Wajib Gabung dengan Payago, Ini Alasannya


Jakarta,UCnews.UCweb.com/slashnews Untuk memperkuat trend gaya hidup syariah di tengah kemajuan teknologi era revolusi industri 4.0. Aplikasi digital Payago mengajak koprasi syariah di Indonesia untuk segera bergabung dalam aliansi Payago. Payago menawarkan konsep Digital Shari'a Ecosystem.
"Trend gaya hidup syariah semakin meningkat (Shari'a Wave) dan jika tidak segera diberikan wadah , maka saya khawatir trend ini hanya akan sementara. Karena itu payago muncul sebagai wadah dengan konsep Digital Shari'a Ecosystem, yang tentunya akan memperkuat trend gaya hidup syariah tersebut." ungkap Raine renaldi founder Payago.

Co-founder payago Taufik Ganesha( kiri), dan founder payago Raine Renaldi (kanan).Referensi pihak ketiga
Payago adalah sebuah Giant platform yang akan menjadi wadah bagi para masyarakat yang memiliki gaya hidup syariah / halal lifestyle , juga sebagai tools perbankan bagi Kooperasi Syariah dan anggotanya.
Raine juga menjelaskan, jika bergabung dengan payago, sebuah koprasi syariah akan menghemat milyaran rupiah untuk membuat platform sendiri. Dan bisa melakukan percepatan digital atau automasi di koperasinya masing masing.

Tampilan Aplikasi Payago. Referensi pihak ketiga
"Keuntungannya adalah, masing koperasi syariah yang tergabung dalam aliansi payago tidak perlu lagi mengembangkan aplikasi atau tools perbankan sendiri. Juga tdak perlu direpotkan dengan persiapan infrasturktur sendiri. Kwahatir nantinya hanya akan menjadi sebuah infrastuktur kerdil yg bersifat lokal." terang Raine.
Lembaga koprasi syariah yang ingin bergabung atau mendapatkan informasi lebih lanjut tentang payago dapat mengunjungi website www.payago.co.id.
Tentang Payago
Payago adalah sebuah Giant Platform yang memiliki Concept syari’a multy payment ecosystem. yaitu membuat ekosistem yang terpusat dalam 1 platform serta menyediakan kegiatan transaksi yang halal. Payago akan menjadi Platform digital bagi para Koperasi umum maupun Syariah, disini pihak Koperasi akan terbantukan dengan adanya Infrastruktur digital dari payago.
Ketika anggota koperasi menggunakan payago, maka ia terhubung dengan suatu Ecosystem yang memungkinkannya untuk melakukan kegiatan multi transaksi (Perbankan, E- Bills/tagihan , Travel , Marketplace halal , dll) dalam satu aplikasi. Konsep ini dipilih karena belum ada market syariah di Indonesia yang bersifat eksklusif, umumnya bersifat konventional dan juga dengan infrastruktur yang terbatas
thumbnail

ID-Opentech dan Bisateknologi Perkuat Pasar Syariah dengan 'Payago'



PINDAINEWS, Bandung - Di era revolusi industri 4, hampir semua sektor kehidupan sudah mengarah pada automasi digital, mulai dari keuangan, pendidikan, kesehatan hingga ritel. Namun, beberapa sektor belum digarap maksimal, salah satunya ekonomi syariah.

Melihat potensi pasar ekonomi syariah yang besar, Raine Renaldi selaku President dari ID-Opentech Group, menggandeng Taufik G yang merupakan pemilik dari Bisa Galata Teknologi (Bisateknologi.com) sebagai Co-Founder untuk mempersiapkan 'giant platform' berupa aplikasi "Payago" bagi umat muslim di Indonesia.

Bahkan, Raine mengklaim inovasinya akan menjadi 'Platform Sharia Banking Ecosystem' pertama yang bersifat universal, dan diperuntukkan bagi koperasi-koperasi syariah di Indonesia.

"Saat ini sudah ada beberapa koperasi yang tertarik dan beraliansi dengan Payago. Salah satunya adalah koperasi pesantren termaju di Jawa Barat, yaitu Al-Idrisiyyah yang memiliki sekitar 12 ribu anggota. Kami juga akan menggandeng Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) yang terdiri dari 1.000 pesantren di Indonesia," jelas Raine.

Raine memaparkan, "Payago" nantinya akan berperan penting dalam memperkuat pasar syariah yang masuk dalam kategori niche market (pasar ceruk). Platform ini, jelas Raine, nantinya akan berbentuk sebuah aplikasi mobile dan situs dengan konsep 'Shari'a Digital Ecosystem'.

Konsep tersebut menjadi wadah yang menyediakan semua kebutuhan bertransaksi halal seperti kegiatan banking syariah, e-Commerce, juga disertai juga dengan marketplace halal. "Yang menarik adalah "Payago" menyediakan sistem pembiayaan dan investasi seperti layaknya sebuah aplikasi Fintek (Financial Technology) namun dengan sistem syariah," imbuh Raine.

Berdasarkan data statistik nasabah perbankan syariah, jumlah nasabah per Desember 2019 mencapai lebih dari 27 juta nasabah. Menurut Raine, data ini menjadi modal berharga bagi timnya dalam melihat jumlah pasar syariah di Indonesia.